Tiba-tiba di tengah
malam, kamu terbangun. Tubuhmu nggak bisa bergerak, lehermu seperti tercekik,
bahkan teriak juga nggak bisa! seakan-akan ada hantu yang sedang duduk di
ragamu. Pikiranmu pun melayang-layang ke mana-mana.
Apa kamu pernah
mengalami kejadian seperti itu?? kalau pernah selamat! Berarti kamu sudah
mengalami "ketindihan" atau sleep paralysis. Menurut
mitos sih ragamu sedang ditindih oleh makhluk gaib. "Mencoba bangun dan mengumpulkan
kesadaran, namun aku tak bisa ada sesuatu yang tak beres terjadi pada
tubuhku," Pikir ku.
Sleep Paralysis
Sleep paralysis adalah
kondisi yang umum dan normal pada usia remaja hingga di bawah 40 tahun atau
selama otak masih aktif. Pada masyarakat Jawa secara khusus,
keadaan ini dianggap sebagai peristiwa ketindihan yang sering dikaitkan dengan
hal-hal mistis dan halusinasi berlebihan.
Dari sisi medis, keadaan
ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik,
dada sesak/tertekan, badan sulit bergerak, dan sulit berteriak disebut dengan
istilah sleep paralysis alias kelumpuhan tidur (karena tubuh tidak bisa
bergerak dan serasa lumpuh).
Sleep paralysis alias ketindihan ini bisa berlangsung
dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi, kita
sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan
hitam/menyeramkan di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini sering
dikaitkan dengan hal mistis.
Di dunia Barat, fenomena
ketindihan ini sering disebut mimpi buruk inkubus atau old
hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa
melihat alien saat sleep paralysis terjadi.
Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne,
peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep
paralysis termasuk jenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap Rapid Eye Movement (REM). Sebagai
pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam empat tahapan.
Tahap itu adalah:
- Tahapan tidur yang paling ringan (masih setengah
sadar).
- Tahap tidur yang lebih dalam.
- Tidur paling dalam.
- Tahap REM.
Ketika otak mendadak
terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum bangun, disinilah sleep paralysis
terjadi. Kita merasa sangat sadar, namun tubuh tidak bisa digerakkan. Ditambah
lagi adanya halusinasi munculnya sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri
khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan
sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stress dan terbawa ke
dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut mempengaruhi. Misalnya, Anda berkerja
dalam shift, sehingga kekurangan
tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.
Meskipun sleep paralysis sudah umum terjadi,
gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy atau
serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk, sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Kurang tidur pun
tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi
diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama
setiap malam.
Dan perlu diketahui
juga, sleep paralysis umumnya terjadi
pada orang yang tidur dalam posisi terlentang (wajah menghadap keatas dan dalam
keadaan hampir nyenyak atau hampir terjaga dari tidur). Tidak ada terapi khusus
untuk mengatasi kebiasaan sleep paralysis,
cukup penuhi kebutuhan tidur dan jaga kesehatan mental/jiwa.
Cara untuk
mengatasi Sleep paralysis sebenarnya sangat mudah. Sleep paralysis
dapat diatasi dengan berdoa. Berdoa sebelum tidur dapat meredakan kecemasan
atau ketakutan yang memicu timbulnya halusinasi.
Bagi yang pernah
mengalami hal ini, tentu tahu perasaan mengalami hal tersebut. Bagi saya
pribadi sangat menyeramkan. Tapi karena sudah terbiasa, bisa menyikapinya lebih
tenang. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar