Jumat, 01 Mei 2015

Awas!! Ada Hantu Duduk di Tubuhmu!




Tiba-tiba di tengah malam, kamu terbangun. Tubuhmu nggak bisa bergerak, lehermu seperti tercekik, bahkan teriak juga nggak bisa! seakan-akan ada hantu yang sedang duduk di ragamu. Pikiranmu pun melayang-layang ke mana-mana.
Apa kamu pernah mengalami kejadian seperti itu?? kalau pernah selamat! Berarti kamu sudah mengalami "ketindihan" atau sleep paralysis. Menurut mitos sih ragamu sedang ditindih oleh makhluk gaib. "Mencoba bangun dan mengumpulkan kesadaran, namun aku tak bisa ada sesuatu yang tak beres terjadi pada tubuhku," Pikir ku.

Sleep Paralysis

Sleep paralysis adalah kondisi yang umum dan normal pada usia remaja hingga di bawah 40 tahun atau selama otak masih aktif. Pada masyarakat Jawa secara khusus, keadaan ini dianggap sebagai peristiwa ketindihan yang sering dikaitkan dengan hal-hal mistis dan halusinasi berlebihan.
Dari sisi medis, keadaan ketika orang akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak/tertekan, badan sulit bergerak, dan sulit berteriak disebut dengan istilah sleep paralysis alias kelumpuhan tidur (karena tubuh tidak bisa bergerak dan serasa lumpuh).
Sleep paralysis alias ketindihan ini bisa berlangsung dalam hitungan detik hingga menit. Yang menarik, saat tindihan terjadi, kita sering mengalami halusinasi, seperti melihat sosok atau bayangan hitam/menyeramkan di sekitar tempat tidur. Tak heran, fenomena ini sering dikaitkan dengan hal mistis.
Di dunia Barat, fenomena ketindihan ini sering disebut mimpi buruk inkubus atau old hag berdasarkan bentuk bayangan yang muncul. Ada juga yang merasa melihat alien saat sleep paralysis terjadi.
Kurang Tidur
Menurut Al Cheyne, peneliti dari Universitas Waterloo, Kanada, sleep paralysis termasuk jenis halusinasi karena adanya malfungsi tidur di tahap Rapid Eye Movement (REM). Sebagai pengetahuan, berdasarkan gelombang otak, tidur terbagi dalam empat tahapan. Tahap itu adalah:
  1. Tahapan tidur yang paling ringan (masih setengah sadar).
  2. Tahap tidur yang lebih dalam.
  3. Tidur paling dalam.
  4. Tahap REM.
Ketika otak mendadak terbangun dari tahap REM tapi tubuh belum bangun, disinilah sleep paralysis terjadi. Kita merasa sangat sadar, namun tubuh tidak bisa digerakkan. Ditambah lagi adanya halusinasi munculnya sosok lain yang sebenarnya ini merupakan ciri khas dari mimpi.
Selain itu, sleep paralysis juga bisa disebabkan sesuatu yang tidak dapat dikontrol. Akibatnya, muncul stress dan terbawa ke dalam mimpi. Lingkungan kerja pun ikut mempengaruhi. Misalnya, Anda berkerja dalam shift, sehingga kekurangan tidur atau memiliki pola tidur yang tidak teratur.
Meskipun sleep paralysis sudah umum terjadi, gangguan tidur ini patut diwaspadai. Pasalnya, sleep paralysis bisa juga merupakan pertanda narcolepsy atau serangan tidur mendadak tanpa tanda-tanda mengantuk, sleep apnea (mendengkur), kecemasan, atau depresi. Kurang tidur pun tidak boleh dianggap remeh. Jika sudah menimbulkan sleep paralysis, kondisinya berarti sudah berat. Segera evaluasi diri dan cukupi kebutuhan tidur. Usahakan tidur 8-10 jam pada jam yang sama setiap malam.
Dan perlu diketahui juga, sleep paralysis umumnya terjadi pada orang yang tidur dalam posisi terlentang (wajah menghadap keatas dan dalam keadaan hampir nyenyak atau hampir terjaga dari tidur). Tidak ada terapi khusus untuk mengatasi kebiasaan sleep paralysis, cukup penuhi kebutuhan tidur dan jaga kesehatan mental/jiwa.
Cara  untuk mengatasi Sleep paralysis sebenarnya sangat mudah. Sleep paralysis dapat diatasi dengan berdoa. Berdoa sebelum tidur dapat meredakan kecemasan atau ketakutan yang memicu timbulnya halusinasi.
Bagi yang pernah mengalami hal ini, tentu tahu perasaan mengalami hal tersebut. Bagi saya pribadi sangat menyeramkan. Tapi karena sudah terbiasa, bisa menyikapinya lebih tenang. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar